Rabu, 20 Maret 2019

Pengertian Limbah Keras

Limbah Keras

akan membahas
tentang limbah keras organik dan anorganik. Bahan limbah merupakan ba-
han yang sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan. Di
tangan-tangan kreatif, limbah keras organik dan anorganik dapat disulap
menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Oleh sebab itu, pada
semester ini kita masih membahas bahan limbah. Limbah keras adalah limbah
yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah
diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah.

Limbah keras juga terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan
anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam
(tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk terurai dalam tanah. Limbah keras anorganik adalah
jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak
bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah keras an-
organik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja. Sampah
anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbaharui.
Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi se-
bagai polutan (penyebab polusi). Oleh karena itu, dengan proses daur ulang
limbah mendapat perhatian khusus dan penanganan yang maksimal.
terlebih dahulu dilakukan pengolahan melalui
beberapa cara berikut.

1. Sanitasi (Sanitary Landfill)

Sanitary landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkon-
trol dengan sistem sanitasi yang baik.

2. Pembakaran (Incineration)

Pada incineration, sampah dibakar di dalam alat insinerator.
Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran.

3. Penghancuran (Pulverisation )

Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil
pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk
sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi
potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menim-

bun tanah yang letaknya rendah.

Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama

yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle.

kerajinan dapat
dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

1. Limbah Keras Organik
Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid,
kuat dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya
alam daratan dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik

ikan keras,

2. Limbah Keras Anorganik

Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan ti-
dak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus meng-
gunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan
penghancuran. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan

keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan kaleng.

Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan
untuk bahan limbah keras.

1. Pemilahan bahan limbah
Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi.

2. Pembersihan limbah
Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar
zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras
menjadi bersih.

3. Pengeringan
Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan
sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan
dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disem-
prot atau dikuas dengan cat.

5. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali
dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai
Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah di-
proses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam cara-

nya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan di-
lihat dari kondisi wilayahnya.

1. Daerah pesisir pantai/laut
Limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang,
tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan.

2. Daerah pegunungan
Limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah lim-
bah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper.

3. Daerah pertanian
Limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang
hewan ternak seperti tulang sapi, kerbau, kambing, ayam, serta
tulang ikan.

4. Daerah perkotaan
Limbah keras yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya
berupa pecahan kaca, pecahan keramik, potongan logam, dan
aneka plastik bekas perabot.

Kerajinan Limbah keras 

A. Kerajinan Limbah Cangkang Kerang

proses pengolahan cangkang kerang setelah diambil
dari pantai sebagai berikut.
1) Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya.
2) Cangkang kerang dicuci dengan menggunakan air mengalir
dan direndam dalam larutan natrium soda, agar sisa-sisa
daging cangkang kerang dan kotoran, serta bau yang ada
di dalam cangkang kerang dapat larut.
3) Cangkang kerang dikeringkan dengan pengering, tidak
menggunakan sinar matahari langsung, agar kualitas cangkang
kerang tetap terjaga baik.
4) Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir,
diamplas, ataupun dipotong sesuai kebutuhan.
5) Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai desain

yang telah dibuat.

B. Kerajinan Limbah Sisik Ikan

Berikut ini adalah cara mengolah sisik-sisik ikan agar dapat di-
pakai sebagai bahan baku produk kerajinan.


1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen
dan dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali hingga benar-
benar bersih dari detergen.

2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk
nipis dan air selama 2 jam agar bau amisnya hilang.

3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan
dengan saringan.

4. Pemberian warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati-
hatian. Rebuslah air hingga hangat dengan ditambahkan
larutan benzoat sebagai pengawet.

5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan
masukkan pula sisik-sisik ikannya. Perlu diperhatikan jangan
sampai air menjadi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi
matang dan menempel satu sama lain.

6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat
warna selama 20 menit.

7. Tiriskan sisik-sisik ikan dan keringkan
dengan cara diangin-anginkan agar permukaan tidak melengkung.

C. Kerajinan Limbah Tulang Ikan

Pengolahan tulang ikan dilakukan dengan sederhana. Setelah
dicuci bersih, tulang ikan dijemur matahari langsung. Satu hal yang
perlu diperhatikan yaitu pisahkan bagian-bagian yang berpotensi
untuk dijadikan produk kerajinan yang sesuai. Tulang ikan dapat
pula diberi warna dengan menggunakan pewarna semprot.

D. Kerajinan Limbah Tempurung Kelapa

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari
tempurung kelapa cukup mudah untuk didapatkan, seperti lem
kayu, tempurung kelapa, dempul, melanin/politur, amplas, dan cat. Se-
lain itu, untuk pembuatan produk meja dan lemari kecil diperlukan
texwood untuk dijadikan rangka kerajinan, sedangkan bagian luar-

nya ditempeli tempurung kelapa.


2. Kerajinan Bahan Limbah Keras Anorganik
Limbah keras anorganik yang dapat didaur ulang yaitu plastik,

pecahan keramik, pecahan kaca, dan potongan logam.

Jika dinilai tidak
layak pakai, limbah keras dapat dimusnahkan dengan cara peleburan,
dan pembakaran. Limbah yang masih layak pakai dapat dimanfaatkan
kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat

menjadi barang kerajinan, secara ekonomi nilainya akan meningkat.

a. Kerajinan Limbah Plastik

Limbah plastik dapat dibuat menjadi benda kerajinan dengan
sedikit ketekunan. Kegiatan mengolah limbah plastik lebih mudah
dibanding benda keras lainnya. Limbah ini cukup dibersihkan saja,

kemudian bisa dibentuk menjadi produk kerajinan.

1) Bahan pembuatan kerajinan limbah plastik
Bahan pembuatan kerajinan bahan keras limbah plastik
terdiri atas aneka plastik dengan kekerasan tertentu, cat

semprot, dan lem tembak.

2) Alat pembuatan kerajinan limbah plastik
Alat pembuatan kerajinan bahan keras limbah plastik terdi-

ri dari gunting, lem tembak, cutter, dan solder.

3) Produk kerajinan dari limbah plastik
Berbagai bentuk dapat di buat dari limbah-limbah plastik
menjadi bentuk baru dengan nilai tambah di dalamnya.
Produk kerajinan tersebut berupa aneka perabotan rumah
tangga, hiasan interior, vas, kap lampu, maupun bentuk baru
berupa mainan anak baik laki-laki maupun perempuan, antara

lain, kendaraan, senjata, mainan masak-masakan, dan boneka.

4) Proses pembuatan kerajinan dari limbah plastik
Proses
pengolahannya tidak menemui kesulitan, kecuali plastik yang
tebal dan sulit dipotong, biasanya digunakan teknik peleburan atau
pemanasan agar leleh dan mudah dibentuk kembali. Pengo-
lahan awal plastik hanya dengan dicuci bersih untuk meng-

hilangkan kotoran.
SUMBER: Buku Prakarya Kelas 8 Semester 2